Love Me Till It Hurts

Sudah lama tidak menulis. Unek-uneknya kemarin ini sempat dicurahkan melalui cara lain (tentunya yang positif). Tapi mungkin untuk sekarang ini, saya lebih ingin cerita tentang keinginan sederhana. Sederhananya sih tergantung perspektif orang sebetulnya, cuma untuk saya sih ini sederhana. Dan kalau tulisan yang ini agak nggak nyambung atau gaya bahasanya terdengar aneh, maafkan ya karena masih agak pusing dan sudah lama nggak menulis jadi 느낌이 조금만 있는 것 같아요.

Saya ingin jalan-jalan malam-malam di tengah kota.

giphy

Kata orang, malam-malam itu waktunya istirahat. Waktunya tidur. Masalahnya, kadang-kadang saya merasa alive di malam hari. Bukan berarti saya vampir ya. I mean, there’s something about night appealing to me. Kalau tinggal di kota kecil atau desa, mungkin suasananya tenang jadi lebih enak untuk tidur. Tapi karena di kota besar, suasana malam itu punya keunikan sendiri. Sebetulnya gampang sih seperti itu, hanya saja ada beberapa kendala:

  1. Orang tua saya nggak suka kalau saya “keluyuran” tengah malam. Bukan keluyuran, hanya jalan-jalan saja menikmati suasana kota di tengah malam. Ya, mungkin sesekali datang ke 편의점 untuk beli minum atau Loacker.
  2. Keamanan di sini belum bagus. Sebetulnya, di mana-mana pun nggak 100% aman sih, hanya saja.. well..
  3. Bandung gedung pencakar langitnya nggak banyak. Sebetulnya nggak masalah sih karena kalau sekadar ingin foto-foto saja, berfoto dengan latar belakang night lights sudah cukup bagus.

giphy1

Di  Bandung, jam 10 malam itu biasanya kota sudah mulai sepi, jadi vibe-nya kurang kentara. Di Seoul (atau Jakarta deh) biasanya jam segitu kota masih cukup ramai sih. Kalau malam minggu, mungkin jam 10 akan sangat ramai. Jalan-jalan di malam hari itu mungkin indahnya karena bisa lihat banyak lampu, gedung-gedung di malam hari, atau kadang bintang. Terus mampir sejenak ke minimarket dan sekadar beli minuman, duduk di kursi depan minimarket dan menikmati suasana.

giphy2

Tahun lalu ketika ke Seoul, saya kabur dari apartemen untuk sekadar jalan-jalan di sekitar saja. Saya menyusuri 월드컵북로 sampai dekat Hondae. Suasananya unik. Di satu sisi, saya nggak kenal orang lain, tetapi di sisi lain saya merasa nyaman. Ya, rasanya seperti saya mengobservasi dunia aja gitu, ditemani cahaya lampu gedung dan jalanan. Kadang-kadang kedengaran musik. Biasa suka banyak mahasiswa ngamen deh daerah situ. Ditambah lagi, banyak jajanan pinggir jalan yang sedap-sedap, walaupun sebetulnya jadi harus gosok gigi lagi. Ya, intinya sih, seru aja gitu pengalamannya.

Saya bingung nulis apa lagi. Segini dulu saja deh.

댓글 남기기